GANGGUAN MOOD PADA ANAK

Anak-anak yang mengalami kecemasan sulit terdeteksi. Gangguan psikis tersebut berisiko tak tertangani dengan baik. Berdasar data Departemen kesehatan AS, satu di antara 10 anak berusia 9-17 tahun, terutama remaja putrid, pernah mengalami gangguan mood. Lebih dari separo di antara mereka tak mendapatkan terapi.
Anak dengan gangguan kecemasan dan depresi tanpa pengobatan merupakan masalah serius. Sebab, depresi pada anak bias tumbuh menjadi masalah mental yang lebih serius di kemudian hari. “Kita tahu bahwa 25 persen anak yang mengalami kalinan depresi mayoitas menjadi bipolar saat dewasa,” Kata Dr Jon shaw, pakar psikiatri anak dari Universitas of Miami Miller School of Medicine. Sekitar 3-4 persen tetap mengalami depresi di usia dewasa.
Depresi sering tak dikenali dan akhirnya tak diobati. “Kami selalu menekankan bahwa yang muncul itu dari yang dipikirkan anak. Itu merupakan reaksi atas masalah jangka pendek,” Kata Dr Scott Benson, pakar psikiatri anak di Pensacola, Florida.
Anak terkadang tak mampu mengungkapkan perasaan. Benson mengatakan, masalah tersebut diselesaikan dengan konsep kesadaran diri. “Anak belum bias mengonsolidasi dirinya akan perasaan yang dirasakan,” Katanya sebagaimana dilansir dari Health Day News.
Anak dengan gangguan mood lebih suka menyimpan masalah sendiri , tertutup, serta pendiam. “Mereka juga tak menunjukkan prestasi bagus agar para guru memperhatikannya”.
Anak yang ayah atau ibunya mengalami depresi berpeluang 25% menderita gangguan mood. Jika ayah dan ibunya sama-sama depresi, kemungkinannya lebih dari 50%.

0 comments:

Post a Comment